Cara untuk mengeluarkan ASI seharusnya sudah diketahui dan sudah dipraktekkan secara rutin pada saat ibu berada di trimester ketiga kehamilan. Semua proses pembersihan areola dan puting serta pijatan yang dilakukan pada beberapa bagian tubuh ibu seharusnya sudah diketahui dan dipraktekkan pada rentang waktu tersebut. Tapi tidak semua orang memiliki kesempatan untuk mempelajari dan mempraktekkan pengetahuan ini. Oleh karena itu tidak heran jika ibu yang melahirkan dengan cara sesar malah tidak bisa mengeluarkan ASI dan mengalami kesulitan pada saat harus menyusui bayi pertama kali. Kepanikan terjadi dan tuntutan untuk segera bisa mengeluarkan ASI akan menekan ibu dalam masa penyembuhan mereka setelah operasi.
Persiapan Penting untuk Membuat ASI Tetap Lancar
Langkah yang dilakukan agar ibu bisa menghasilkan ASI akan sangat mudah jika ibu sudah mempersiapkan ini secara matang sejak sebelum melahirkan. Walaupun ibu tidak melahirkan secara normal tapi ASI tetap ada dan bisa dikeluarkan. Pompa sangat membantu pada kondisi ini sehingga bayi bisa saja meminum ASI dari dalam botol susu terbaik ketika ibu tidak bisa mencapai posisi yang nyaman untuk memegang dan menyusui bayi baik pada saat berbaring ataupun duduk karena luka operasi. Ibu dapat menjalankan pemijatan pada bagian dada dan punggung agar ASI bisa terasa mengalir ke arah payudara dan bisa dipompa. Pada saat ibu memijat payudara dengan gerakan dari samping ke tengah air susu akan keluar. Ibu dapat menggunakan berbagai metode pijatan yang mereka temukan secara online untuk mencapai hasil ini.
Melakukan Beragam Langkah untuk Melancarkan ASI
Ibu juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang memperbesar produksi ASI segera setelah mereka memiliki cukup tenaga untuk makan dan minum. Dengan cara ini produksi ASI akan meningkat dan dorongan untuk mengeluarkan ASI menjadi semakin besar. Tahap untuk mengeluarkan ASI secara berurutan dapat dilakukan pada saat ibu memiliki cukup tenaga untuk makan dan memompa ASI sendiri. Tahap yang akan dijalankan diawali dengan melakukan pijatan pada dada dengan menggerakkan tangan searah dari dekat lengan ke arah dada di bagian atas dan dari dada ke arah puting.
Gerakan pemijatan ini merupakan sebuah langkah yang sangat diperlukan dan ibu dianjurkan untuk mendapatkan bantuan dan arahan dari orang yang berpengalaman atau keluarga untuk dapat membuat ASI keluar dengan lancar. Setelah pemijatan selesai ibu akan mencoba untuk memompa ASI. Jika terasa skit maka ibu akan mengompres payudara dengan air panas atau hangat kemudian lanjutkan pada proses pemijatan. Lakukan urutan kompres, pijat dan pompa berkala-kali sampai ASI benar-benar keluar dengan lancar dan semua rasa sakit pada saat memompa hilang. Jelas ibu tidak akan bisa melakukan hal ini sendiri sehingga bantuan selalu menjadi hal penting setelah sesar.
Pada saat mengompres ibu juga dianjurkan untuk membersihkan area areola dan puting secara rutin dengan air hangat sehingga ibu dapat membuka saluran yang akan dialiri oleh air susu dengan cepat. Mungkin saja ibu akan merasakan sakit dan iritasi terutama jika langkah ini dilakukan oleh ibu tanpa persiapan yang matang pada masa kehamilan. Nyeri dan iritasi dapat diminimalisir dengan melakukan proses pemijatan secara perlahan dan sabar. Ibu akan mengerahkan banyak usaha karena tangga mereka mungkin belum sepenuhnya kembali setelah operasi tapi ibu memiliki kesempatan untuk menunda pemberian ASI selama 1 hari setelah kelahiran sehingga waktu yang diperlukan untuk melancarkan ASI selalu tersedia.